6 Jun 2012

Posisi Tidur Yang Baik Untuk Organ Tubuh

0 komentar

A. TIDUR TELUNGKUP
Saat seseorang tidur telungkup ia akan merasakan sesak napas selama beberapa saat sebab besarnya beban punggung menghalangi otot dada untuk berkontraksi saat mengisap dan mengeluarkan napas. Kesulitan bernapas saat tidur telungkup akan mengakibatkan kelelahan pada jantung dan otak. Posisi ini juga mengakibatkan tulang tengkuk dan tulang leher tertekuk dan organ reproduksi tertekan ke alas tidur sehingga hal ini mendorong seseorang untuk bermasturbasi.

Seorang peneliti dari Australia mengemukakan bahwa intensitas kematian mendadak pada anak mencapai tiga kali lipat lebih banyak saat mereka tidur telungkup dibandingkan tidur dengan posisi miring ke salah satu sisi. Majalah Times terbitan Inggris juga memuat hasil penelitian yang sama. Intensitas kematian mendadak yang dialami oleh anak-anak yang tidur telungkup pun semakin meningkat.


B. TIDUR TELENTANG

Sementara itu, tidur dengan posisi telentang menyebabkan seseorang bernapas lewat mulutnya. Posisi ini membuat mulut cenderung terbuka karena rahang berada dalam kondisi rileks.Adapun organ tubuh yang tepat dan dipersiapkan untuk melakukan pernapasan adalah hidung, karena di dalam hidung terdapat rambut dan selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring dan membersihkan udara yang masuk. Selain itu, pada hidung juga terdapat banyak pembuluh darah yang siap menghangatkan udara.



Bernapas lewat mulut biasa dilakukan saat seseorang terserang asma akibat alergi, kedinginan, atau flu, terutama di musim dingin. Selain itu, bernapas lewat mulut juga mengakibatkan gusi kering sehingga dapat menimbulkan peradangan.

Dalam posisi telentang, langit-langit mulut menghalangi celah bagian belakang rongga hidung dan saluran pernapasan. Akibatnya, seseorang akan banyak mendengkur. Saat terbangun, lidahnya akan dipenuhi oleh lapisan berwarna putih yang tidak wajar dan bau mulut tidak sedap.

Bagi wanita, tidur telentang mengakibatkan tulang belakangnya tertekan sehingga hal ini akan mengganggu. Posisi ini tidak baik bagi tulang belakang karena berada dalam kondisi tidak rata.

Ada dua bagian tubuh yang melekuk saat tidur telentang, yaitu leher dan daerah punggung bawah. Bagi anak-anak, posisi ini dapat mengakibatkan kepala menjadi rata, terutama bila dibiasakan dalam waktu lama.


C. TIDUR MIRING KE KIRI

Adapun tidur dengan posisi miring ke kiri juga tidak baik sebab jantung tertekan oleh paru-paru sebelah kanan. Ukuran paru-paru sebelah kanan lebih besar dibandingkan paru-paru sebelah kiri. Jika menekan jantung, tentu akan memengaruhi fungsinya dan menurunkan aktivitasnya, terutama pada orang yang sudah tua.



Posisi ini juga mengakibatkan jantung tertekan oleh lever, organ pencernaan terberat yang berada di sebelah kanan tubuh. Posisi lever sendiri tidak stabil karena menggantung. Selain itu, lever juga menekan lambung sehingga hal ini memperlambat proses pengosongan lambung. Jadi tidur dengan posisi miring ke kiri membuat jantung tertekan oleh lever dan lambung.



Berbagai percobaan yang telah dilakukan oleh Galteh dan Butseh menunjukkan bahwa berpindahnya makanan dari lambung ke usus dapat dilakukan dalam waktu 2,5-4,5 jam jika seseorang tidur dengan posisi miring ke kanan. Jangka waktu ini tidak dapat dicapai oleh seseorang yang tidur dengan posisi miring ke kiri karena waktu yang dibutuhkan adalah 5-7 jam.



D. TIDUR MIRING KE KANAN

Tidur dengan posisi miring ke kanan merupakan posisi tidur yang benar dan tepat. Ukuran paru-paru sebelah kiri lebih kecil daripada paru-paru sebelah kanan. Karena itu, jantung menahan beban yang lebih sedikit dan lever pun berada dalam kondisi stabil dan tidak menggantung. Lambung juga berada dalam kondisi nyaman. Posisi seperti ini membantu mempercepat proses pengosongan lambung.



Tidur dengan posisi miring ke kanan merupakan praktik kedokteran yang paling berhasil. Posisi ini juga memudahkan sekresi yang berupa cairan lendir pada bronkus (cabang paru-paru) sebelah kiri.



Ditambah oleh Ar-Rawi, terjadinya pembesaran paru-paru sebelah kiri dan bukan paru-paru sebelah kanan disebabkan oleh posisi bronkus yang berbeda. Bronkus sebelah kanan posisinya menyamping sehingga lendir mudah dikeluarkan, sedangkan bronkus sebelah kiri posisinya vertikal sehingga lendir lebih sulit dikeluarkan sebab harus didorong ke atas. Jika dibiarkan, hal ini dapat mengakibatkan terjadinya penimbunan lendir di batang tenggorokan yang mengakibatkan pula munculnya gangguan pada paru-paru dan organ pengeluaran, seperti ginjal. Karena itu pengobatan paling mutakhir untuk mengatasi masalah tersebut adalah tidur dengan posisi miring ke kanan



Manfaat tidur miring kekanan:


  1. Mengistirahatkan otak sebelah kiri
  2. Mengurangi beban jantung.
  3. Mengistirahatkan lambung
  4. Meningkatkan pengosongan kandung empedu, pankreas.
  5. Meningkatkan waktu penyerapan zat gizi.
  6. Merangsang buang air besar (BAB).
  7. Mengisitirahatkan kaki kiri.
  8. Menjaga kesehatan paru-paru.
  9. Menjaga saluran pernafasan.

5 Jun 2012

Gejala Terkena Usus Buntu

0 komentar














Berikut ini adalah beberapa gejala yang biasa muncul pada usus buntu yang meradang dan sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter yaitu:

1. Rasa nyeri di pusar
Sakit usus buntu biasanya terjadi di sisi kanan bawah perut. Tapi tanda pertama biasanya ketidaknyamanan di dekat pusar yang kemudian pindah ke perut bagian bawah kanan. Pada beberapa orang termasuk anak dan wanita hamil mungkin rasa sakitnya di berbagai bagian perut. Serta rasa sakit akan memburuk jika memindahkan kaki, batuk, bersin atau tersentak saat berkendara.

2. Rasa nyeri cepat memburuk
Dr Payne menuturkan rasa sakit di bagian bawah perut ini bisa sangat intens, bahkan pada kasus yang cukup parah bisa membangunkan orang yang sedang tidur. Setelah itu tingkat keparahan nyeri akan meningkat dengan cepat, beberapa orang hanya dalam waktu hitungan jam.

3. Demam dan menggigil
Gejala usus buntu bisa meniru orang sakit perut yang disertai dengan demam, menggigil dan gemetar. Tapi jika demam lebih dari 39 derajat celsius dan disertai nyeri perut parah yang bisa membuat orang tidak dapat berdiri, ada kemungkinan itu usus buntu.

4. Mual, muntah dan kehilangan nafsu makan
Pasien bisa memiliki nafsu makan rendah selama beberapa hari yang disertai mual dan muntah ringan. Jika membaik setelah 1-2 hari maka kemungkinan bukan usus buntu. Tapi jika memburuk dan disertai dengan demam serta nyeri kanan bawah sebaiknya segera mencari bantuan medis.

5. Konstipasi (sembelit) atau diare
Seperti banyak gejala lain, kondisi ini akan terjadi setelah orang mengalami sakit perut. Jika diare yang disertai dengan banyak lendir dan sakit perut kanan bawah, pergilah ke dokter.

6. Perut kembung dan gas
Jika pergi tidur dalam keadaan baik tapi bangun tidur dengan rasa sakit, sebaiknya berhati-hati. Serta jika perut sering merasa kembung dan penuh gas tapi mengalami kesulitan buang gas dan nyeri usus.

7. Sakit saat melepaskan tekanan di bagian kanan bawah perut
Dr Payne menuturkan ketika seseorang menekan bagian bawah perut dan merasa sakit saat melepaskan tekanan, sebaiknya tidak melakukannya lagi dan periksakan ke dokter karena kemungkinan terkait radang usus buntu. Terutama jika rasa sakit ini disertai dengan demam, mual atau gejala lain.





Sumber : health.detik.com

4 Jun 2012

4 Bahaya Kurang Tidur

0 komentar


















Rutinitas harian selalu padat. Mulai dari menyelesaikan deadline kantor, olahraga di gym, dan tentunya hang outdengan teman-teman. Pola hidup masa kini yang penuh dengan berbagai macam kesibukan tentu berpengaruh terhadap jadwal Anda sehari-hari dan sering membuat waktu tidur kurang. Belum lagi, jalur komunikasi yang begitu cepat dengan adanya internet atau chatting sering membuat waktu tidur menjadi prioritas terakhir. Padahal, kurang tidur bisa berdampak negatif untuk kesehatan dan efeknya bisa macam-macam.

Kurang Tidur dan Darah Tinggi
Data dari hasil survei Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007-2008 menunjukkan bahwa angka kejadian hipertensi atau penyakit darah tinggi di Indonesia telah mencapai 31,7% dari total penduduk dewasa. Salah satu penyebabnya, mungkin berkaitan dengan waktu tidur yang semakin berkurang.
Mereka yang terbiasa tidur kurang dari 7-8 jam setiap malamnya ternyata memiliki risiko penyakit darah tinggi yang lebih besar. Peningkatan risiko ini terutama dialami oleh mereka yang tidur kurang dari 6 jam setiap malam1. Tekanan darah dan denyut jantung dipengaruhi oleh jam biologis tubuh. Tekanan darah seseorang akan menurun sebanyak 10-20% saat tidur, dan akan meningkat kembali saat bangun. Waktu tidur yang tidak mencukupi akan menyebabkan tekanan darah rata-rata sepanjang hari meningkat, yang dapat berkaitan dengan penyakit darah tinggi jika terjadi dalam jangka waktu panjang2.
Kurang Tidur dan Diabetes
Diabetes atau penyakit kencing manis merupakan penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Bahayanya, diabetes erat dengan berbagai jenis komplikasi seperti gangguan penglihatan dan penyakit jantung.
Selain pola hidup yang kurang sehat, pola tidur yang kurang tepat pun dapat meningkatkan risiko diabetes. Kurang tidur diketahui berkaitan dengan terganggunya kerja pankreas yang terlibat dalam metabolisme gula di dalam tubuh. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, para ahli menyimpulkan bahwa mereka yang tidur kurang dari 5-6 jam atau lebih dari 8 jam setiap malam ternyata memiliki risiko diabetes yang lebih tinggi, hingga 2-3 kali lipat3.
Kurang Tidur, Stres, dan Performa
Tidur malam yang tidak mencukupi juga diketahui berkaitan dengan lebih tingginya kadar hormon cortisol yang mempengaruhi tingkat stress4. Kurang tidur berkaitan dengan mood atau suasana hati yang lebih buruk dan penurunan fungsi kognitif5. Performa Anda pun bisa menjadi kurang optimal.
Kurang Tidur dan Berat Badan
Ternyata, waktu tidur juga berkaitan dengan berat badan. Penelitian menujukkan bahwa mereka yang sering kurang tidur lebih rentan gemuk dan memiliki berat badan yang lebih tinggi6. Hal ini diketahui berhubungan dengan perubahan pola makan yang berhubungan dengan peningkatan kadar hormon ghrelin. Hormon ghrelin dapat memicu rasa lapar sehingga mendorong untuk makan lebih banyak dan berat badan pun naik.
Wah, tidur yang cukup ternyata penting. Jika Anda sering sulit tidur di malam hari, coba beberapa tips berikut:
  • Biasakan untuk tidur dengan jadwal yang tetap setiap malamnya, dan mulailah bersiap-siap untuk tidur 10-30 menit sebelumnya
  • Lakukan aktivitas yang ringan dan santai di malam hari
  • Jauhkan diri dari hal-hal yang bisa membuat kamu batal tidur seperti main gamecomputer, atau handphonejika sudah dekat waktu tidur
  • Suasana yang tenang dapat membantu agar mudah terlelap
  • Mandi air hangat sebelum tidur yang juga dapat membantu menenangkan pikiran



Sumber : sleep-for-your-health